Minggu, 04 November 2007

Kaum Santri

Sejarah Indonesia membuktikan, bahwa salah satu elemen dari tonggak perjuangan kemerdekaan Indonesia ialah kaum santri. Dengan semangat mereka yang dilandasi oleh pondasi pemahaman agama, menjadikan perjuangan mereka bukanlah perjuangan yang hanya mengusir penjajah, akan tetapi perjuangan mereka menjadi perjuangan yang suci karena agama. Hal ini membuat mereka tak gentar dengan apa yang mereka hadapi, menjadikan bambu runcing menang melawan senapan mesin, menjadikan peci lebih kuat dari helm tentara yang terbuat dari baja, dan menjadikan sarung lebih gagah dari seragam. Sehingga kalimat takbir lebih ditakuti penjajah daripada dentuman bom. Hal yang membuat mereka istimewa ialah mereka tidak terkait dengan kepentingan politik siapapun, ideologi mereka yang tulus mengantarkan bangsa ini menghirup sebuah kemerdekaan. Bahkan mungkin kita telah lupa bahwa kemerdekaan Indonesia ini juga diraih di bulan Ramadlan, bulan yang disucikan dan diagungkan oleh kaum muslimin

Di pesantren mereka mempelajari apa, bagaimana agama. Di luar pesantren mereka bertemu dengan kenyataan masyarakat.Mereka adalah perpaduan dari kesucian agama dan pedihnya realitas. Hal ini membuat kaum santri bisa lebih berpikir bijak dan lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Mereka ialah orang-orang sederhana yang senang belajar dari sebuah keidealisan dan realita. Hati mereka menggenggam langit dan kaki mereka menancap ke tanah. Memang benar, bangsa yang besar ini ialah bangsa yang diamanatkan oleh kaum santri yang selalu gigih berjuang demi mempertahankan ideologinya tanpa mengabaikan realita yang terjadi di masyarakat. Mereka menjadikan agama sebagai pegangan dan realita sebagai bahan pemikiran.

Kini bangsa ini telah merdeka dan besar, sudah 62 tahun berlalu sejak kemerdekaan dikumandangkan dan proklamasi dibacakan. Negara indonesia berusaha membangun dirinya sendiri dengan segenap kemampuan. akan tetapi apakah kaum santripun sudah punah? Apakah rahim-rahim muslimah Indonesia ini sudah tidak mampu melahirkan kaum santri ini?.

Memang benar, sekarang banyak pesantren-pesantren didirikan. Baik itu yang modern ataupun yang masih bertahan dengan tradisi lama. Akan tetapi sepertinya semangat dan ruh kaum santri ini seakan-akan memudar dan lenyap terlindas kuatnya arus peradaban. Kini para santri terjebak dengan gaya berpikir yang pendek dan menurut saya sekarang mereka terkena penyakit malas untuk berfikir dan menggunakan otak mereka untuk memecahkan kemelut yang terjadi di amsyarakat. Mereka lebih senang menggunakan kepala mereka untuk bergaya dan memikat lawan jenisnya, yang mereka uruskan hanyalah model rambut yang sedang trend saja tanpa menghiraukan apa yang harus mereka isi kedalam kepala mereka. Kumpulan-kumpulan study dan diskusi sudah tidak menarik lagi bagi mereka, mereka sibuk dengan pembicaraan gaya pakaian yang sedang up date. Gagasan-gagasan mereka yang brilian dan kreatif kini tertutupi dengan lagu-lagu romantis, cinta bahkan cabul!. Mata mereka yang dahulu sangat peka terhadap kedhaliman dan kemaksiatan, kini telah rabun oleh film-film. Mereka kini berada di alam mimpi! Langit tidak lagi mereka jungjung, bumi bukan lagi menjadi perhartian mereka!, yang ada dalam benak mereka ialah diri mereka sendiri!, rasa kepedulian dan ideologi mereka terkubur sudah menyatu dengan tanah yang busuk.

To be countinued

Tidak ada komentar: